Terbongkarnya Sel Mewah di Lapas Sukamiskin


Oleh: Zuli Istiqomah, Ali Mansur, Dian Fath Risalah

Ombudsman RI melakukan inspeksi mendadak (sidak) ke sejumlah lembaga permasyarakatan, salah satunya ke Lapas Sukamiskin. Hasilnya, Ombudsman menemukan ukuran kamar warga binaan yang berbeda-beda.

Anggota Ombudsman RI Ninik Rahayu menyebutkan sidak dipimpinnya pada Kamis (13/9) malam. Dalam sidak itu ditemukan sejumlah sel yang berukuran lebih besar dibandingkan kamar napi lainnya. Salah satunya adalah kamar milik terpidana korupsi KTP elektronik Setya Novanto. Ninik menyebut sel yang ditempati Setnov lebih besar dari kamar lainnya.

"Yang lebih luas itu dihuni Pak Setya Novanti memang lebih luas," kata Ninik dalam konferensi persnya di Kantor Kemenkumham Wilayah Jawa Barat, Jumat (14/9).

Ninik menuturkan ukuran kamar Setnov sekitar dua kali lipat dari ukuran standar kamar lainnya. Ditambah kloset di kamar mandi yang berupa kloset duduk. Namun, tidak ada fasilitas tambahan seperti televisi dan benda-benda elektronik lainnya.

Ia menyebut, temuan ukuran kamar yang lebih besar bukan hanya ditemukan pada kamar Setnov. Tapi juga di beberapa kamar lainnya. "Memang ada hal-hal yang masih menurut pengamatan kami masih ada potensi maladamniistrasi. Terutama di Sukamiskin ada diskriminasi dalam kamar hunian karena masih ada perbedaan satu kamar hunian dengan laon. Ada yang lebih kecil dibanding kamar hunian tertentu mulai dari luas fasilitas dan lain-lain," tuturnya.

Selain kamar yang lebih besar, Ninik menyebut ada juga kamar yang kasurnya bertingkat. Ninik hanya menilai temuan tersebut menjadi diskriminasi terhadap para penghuni Lapas Sukamiskin.

"Jangan ada potensi diskriminasi seseorang diberi ruangan lebih besar atau kecil. Apa standarnya. Ada yang pakai pelapis dan ada yang tingkat loh. Ada yang kloset duduk ada juga yang jongkok, ini kan standar layanan," ujarmya.

Selain masalah kamar, Ninik juga menyebut ada hal yang tidak patut di Lapas Sukamiskin, yaitu soal penggembokan pintu kamar dari luar. Dia menyebut kamar di Lapas Sukamiskin tak digembok dari luar kamar, sehingga napi bisa leluasa keluar masuk kamar.

Ia menambahkan pihaknya memang tak menemukan fasilitas seperti televisi di dalam kamar. Fasilitas televisi hanya ada di selasar yang dibeli dari hasil patungan para narapidana. Pembelian secara patungan ini yang menjadi sorotan Ombudsman.

"Memang televisi ini hak informasi mereka, tapi mestinya difasilitasi pemerintah mah kecil atau besar, bukan ukuran mereka, kalau mereka (yang menyediakan) tidak patut," ujarnya.

Ia mengatakan hasil sidak ini disampaikan kepada Kemenkumham sebagai bahan evaluasi. Agar ke depannya potensi indikasi kecurangan tersebut bisa diantisipasi dengan pengawasan ketat.

Kepala Kantor Wilayah Kemenkumham Jawa Barat Ibnu Chuldun mangaku tidak mengetahui kamar tahanan Setnov yang ukurannya lebih besar. Ia mengaku akan segera melakukan pengecekan kondisi tersebut. "Akan saya cek," ujarnya.

Ia pun mengapresiasi sidak yang dilakukan tim Ombudsman. Hasil sidak ini akan menjadi bahan evaluasi untuk perbaikan layanan lapas di Jawa Barat.

"Langkah-langkah yang sudah kami lakukan atas hasil sidak akan pembenahan tingkatkan kualitas pelayanan napi dan tahanan," kata Ibnu.

Pasca-OTT KPK di Lapas Sukamiskin, ia menuturkan pihaknya terus melakukan upaya perbaikan dan peningkatan pengawasan. Salah satunya dengab membentuk satgas peningkatan kualitas permasyarakatan. Selain Lapas Sukamismin, Ombudsman juga melalukam sidak ke Lapas Banceuy dan Lapas Wanita Sukamiskin.


Pengamat politik dari Indonesian Public Institute (IPI) Jerry Massie berkata kondisi yang terjadi di Lapas Sukamiskin itu seharusnya jadi pertanyaan besar oleh Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) dan Menteri Hukum dan HAM.


Apalagi, keduanya memiliki peran dalam penanganan permasalahan yang terjadi di Sukamiskin itu. "Ya kalau case-nya seperti ini maka dipertanyakan bisa jadi nuansa politis sangat kuat, sehingga hukum tak mampu berbuat apa-apa," kata dia.

Dia pun sangat menyayangkan kondisi yang dialami lembaga yang menegakkan hukum itu. "Sangat disayangkan. Memang pada umumnya negara miskin dan berkembang hukum masih tumpul dibanding negara maju hukummya tajam. Jadi siapa pun dia jika salah maka tetap dihukum," kata dia.

photo
Penjara Setia Menanti Novanto
Terbongkarnya sel mewah mantan ketua DPR, Setya Novanto usai inspeksi mendadak Ombudsman RI di Lapas Sukamiskin, Kamis (13/9) malam, disebut menjadi momentum untuk memperbaiki manajemen fasilitas lapas. Jangan sampai terjadi ketidakadilan antara kejahatan korupsi dengan kejahatan lainnya seperti maling, perampok, atau kejahatan teroris.

“Lapas butuh pembenahan serius dari segi manajemen fasilitas. Masak iya ada perbedaan langit-bumi, di kasus kejahatan lain, orang berdesak-desakan ingin tidur," kata Koordinator Divisi Korupsi Politik Indonesia Corruption Watch (ICW), Donal Fariz dalam keterangannya, Sabtu (15/9).

Menurut dia, hal ini problem masif karena tidak hanya terjadi di Lapas Sukamiskin, tetapi di banyak lapas masih seperti itu. "Menkum HAM harus cepat menangani perkara itu dan melakukan penegasan, penindakan terhadap orang yang memberikan fasilitas tersebut,” ucap Donal.

Menteri Hukum dan HAM Yasonna Laoly langsung ambil tindakan setelah temuan sel mewah Setnov. "Saat ini Inspektur Jenderal Kemenkumham Aidir Amin Daud sedang cek fasilitasnya seperti apa di sana," ujar Yasonna saat dikonfirmasi, Sabtu (15/9).

Yasonna menambahkan, ia juga sudah memerintahkan kepada jajarannya mengecek penerapan fasilistas sel bagi warga binaan kasus korupsi di sana sejak kejadian operasi tangkap tangan Wahid Husein oleh KPK terkait kasus dugaan jual-beli fasilitas sel beberapa waktu lalu.

Bahkan, sambung Yasonna, ia juga meminta Kepala Lapas Sukamiskin yang baru Tejo Herwanto mengecek fasilitas bagi warga binaan di Lapas Sukamiskin. Kemudian segera membuat langkah-langkah menertibkan fasilitas sel untuk peruntukan bagi warga binaan kasus korupsi.

"Yang pasti pascaperistiwa yang lalu, fasilitas sel sudah dikoreksi oleh Kalapas Sukamiskin yang baru. Soal besarnya ruangan sel. Kita cek apakah ada perubahan," ujar Yasonna Laoly tegas.

sumber: Republika.co.id



Subscribe to receive free email updates:

0 Response to "Terbongkarnya Sel Mewah di Lapas Sukamiskin"

Posting Komentar