Banyuwangi Kenalkan Kampung Mandar Sebagai Kuliner Seafood


Mengangkat potensi perikanannya, Banyuwangi menggelar Fisih Market Festival di Kampung Mandar, Banyuwangi. Festival yang digelar Ahad (8/9) ini sekaligus mengenalkan kawasan nelayan Kampung Mandar sebagai pusat kuliner ikan laut (seafood) di kawasan kota Banyuwangi.

Festival yang dihadiri oleh Bupati Abdullah Azwar Anas ini berlangsung meriah. Kampung nelayan yang berada di area Pantai Boom ini disulap menjadi kawasan yang cantik. Di sepanjang areal, pengunjung bisa menikmati perahu-perahu nelayan yang dihias dengan menarik. Pantai Boom menjadi latar bagi kampung yang banyak dihuni oleh warga keturunan suku Mandar, Sulawesi.

Anas mengatakan festival pasar ikan tradisional ini sengaja digelar untuk mengenalkan Kampung Mandar sebagai pasar ikan sekaligus pusat kuliner hasil laut di Banyuwangi. Kampung ini sengaja dipilih karena lokasinya yang tidak jauh dari pusat kota sehingga mudah diakses wisatawan.

"Dulu tempat ini susah diakses karena terlalu padat. Nah, sekarang setelah aksesnya bisa ditembus, saya ingin kawasan ini jadi destinasi wisata, khususnya sebagai kuliner ikan bakar. Untuk itu, kampung ini harus dijaga kebersihannya biar menjadi jujugan wisatawan," pesan Anas saat memberikan sambutan di acara tersebut.

Anas berharap Kampung Mandar bisa menjadi kawasan wisata penyangga Pantai Marina Boom. Di Pantai Boom kini tengah dibangun pelabuhan marina terintegrasi yang menjadi tempat kapal sandar yacht.

"Bulan Juli lalu sudah ada Jazz Pantai, kini tengah disiapkan Festival Padang Bulan di di Pantai Boom pula. Nah, pasar ikan dan kuliner ikan bakar di Kampung Mandar akan melengkapi atraksi yang digelar di Pantai Boom," cetus Anas.

Festival tersebut menyuguhkan beragam makanan dan jajanan hasil laut. Mulai ikan segar hingga hasil olahan laut disajikan di sana. Ada kebab ikan, ikan asap, ikan bakar, pepes ikan dan nugget ikan.

Tak ketinggalan, kuliner khas Mandar juga tersaji. Mulai dari tallo pannyu, upuk-upuk, kambu paria, kawawa, nasi buras, nasi sudu, palu butung, ketan bakar, hingga songkol palopo. Para pengunjung pun banyak yang penasaran dengan jajanan khas Mandar ini.

Di tempat itu juga dipamerkan aneka senjata berupa keris peninggalan Datuk Puang Kapitan Galak yang merupakan nenek moyang orang-orang Mandar.

"Biasanya kuliner Rujak Soto kalau ke Banyuwangi, kini kita bisa menikmati jajan tallo pannyu khas Mandar. Enak rasanya, legit," kata pengunjung asal Surabaya, Vieri Safina yang sedang berlibur di Banyuwangi.

Kepala Dinas Perikanan dan Pangan Hary Cahyo menjelaskan bahwa Kampung Mandar dipersiapkan menjadi kawasan wisata bahari yang ada di pusat kota. Kampung ini telah dilengkapi pasar ikan segar sekaligus kuliner seafood.

"Para wisatawan silakan bertandang di Kampung Mandar mencicipi kuliner khas hasil laut. Sudah banyak warung-warungnya. Kami telah melatih istri nelayan di sini ketrampilan mengolah ikan bakar maupun pelatihan olahan ikan skala rumah tangga. Kawasan ini terus kami dampingi agar menjadi pusat kuliner yang nyaman bagi wisatawan," kata Hary.

Hary menambahkan fish market festival diisi dengan berbagai kegiatan. Diawali dengan kegiatan bersih-bersih kampung yang dirangkai dengan deklarasi anti plastik pada Kamis (5/9).

"Dilanjutkan dengan berbagai lomba pada hari ini, mulai pagi. Ada lomba mancing, mendayung kano, perahu hias, serta merajut jaring," kata Hary. (rol)


Subscribe to receive free email updates:

0 Response to "Banyuwangi Kenalkan Kampung Mandar Sebagai Kuliner Seafood"

Posting Komentar